Senin, 01 September 2014

Kopi “ The Black Gold”

Indonesia sebagai produsen kopi terbesar ke tiga setelah Brasil dan Vietnam, yakni dalam setahun mampu menghasilkan 692 Ribu ton pada tahun 2013 atau sekitar 8% dari produksi Kopi Dunia. Namun di balik peringkat 3 besar produsen kopi yang di emban Indonesia ternyata menyimpan hal yang ironi karena dari posisi ekspor impor komoditi kopi di Indonesia kurang baik bahkan lebih banyak impor dari pada ekspor

Komoditas Kopi       Tahun 2012           Tahun 2013      
Ekspor                      US$ 322.62 juta    US$ 243.87 juta      
Impor                        US$ 71.19 Juta     US$ 81.88 juta   
*) Data BPS 2013

Impor terbesar dialami produk kopi instan yang di sinyalir adalah produk bermutu rendah. Hal ini sangatlah ironi mengingat Indonesia adalah produsen kopi terbesar ke tiga setelah Brasil dan Vietnam.
 Potensi kopi yang mampu tumbuh baik di iklim cuaca Indonesia membuat kopi sebagai komoditi yang tak boleh di pandang sebelah mata, bahkan dalam perkembangannya kopi jenis Arabika hasil produksi Indonesia banyak yang sudah terkenal hingga tingkat Internasional, misal Kopi Gayo Aceh, Lampung, Toraja serta Jawa Barat yang terkenal dengan nama PREANGER (pasundan)
Melihat real data yang terjadi dalam eksport impor sepertinya kita belum mampu menjadi tuan rumah untuk kopi yang kita kembangkan untuk di eksport sebagai konsumsi sendiri, bahkan saat kita menyadari bahwa kopi Indonesia khususnya Bandung Jawa Barat sangat di nikmati para pecinta kopi di rana global maka kita harusnya tergerak untuk menumbuhkan kembali citra kopi Bandung (preanger) untuk mendapat tempat pada penikmat kopi secara global. Menginggat sejarah bahwa pergerakan pertama tanam kopi oleh Koloni dahulu berpijak di Bumi Pasundan. Dan biji hitam mengkilat (kopi :red) ini lah yang salah satunya memprakarsai adanya bentuk bentuk imperialis Kuno yang terus bergulir dalam moderniasi menghiasi gaya hidup mulai masyarakat kalangan sederhana hingga kalangan berkelas atas dalam mewarnai kesehariannya, hidangan secangkir kopi menjadi sebuah kebutuhan bukan lagi tren yang hanya di nikmati kalangan tertentu dengan fakta konsumsi meminum kopi hampir sama dengan saat seseorang mengkonsumsi air putih.

Tingginya konsumsi kopi dalam masyarakat dari berbagai kalangan ini membuat nilai ekonomi yang ada dalam kopi menjadi tak dapat di pandang sebelah mata, hampir setiap hari kita dapat menemukan seorang yang mengkonsumsi kopi entah di rumah, warung – warung kecil hingga yang berkonsep cafe, dan inilah apa yang dinamakan sebagai KOPI “ The Black Gold”



Dan di secarik pesan pesan tulisan ini, ingin kami menggandeng para pembaca untuk bersama memulihkan citra kopi preanger menjadi tuan rumah di ranahnya, dengan langkah awal kita bantu pondasinya yaitu para petani kopi yang menjadi penghasil kopi, karena tanpa membantu mereka bagaimana bisa citra kopi kita menjadi maju.





salam sruput kopi




Tidak ada komentar:

Posting Komentar